5.Taman Laut Banda
Lokasi
taman laut Banda terletak di antara Pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai,
Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta. Tepatnya terletak di Kabupaten Maluku Tengah,
Provinsi Maluku Tengah. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menumpang
kapal feri dari kota Ambon selama satu malam.
Kegiatan
Pelancong Laut Banda.
Kegiatan
pelancong wisata bahari di perairan Banda beraneka ragam, seperti melihat taman
laut dari atas perahu, menyelam, memancing ikan tuna dan cakalang, melihat ikan
paus, lumba-lumba, burung laut dan menyaksikan Arombai Manggurebe (Lomba Belang
atau balap perahu). Wisata bahari ini dapat dilakukan pada musim teduh (musim
laut tidak berombak), yang terjadi pada bulan Maret, April, Mei, September,
Oktober dan Nopember. Berwisata di sini benar-benar mengasikkan karena
wisatawan dapat mencoba sendiri menggunakan alat pancing untuk menangkap ikan
tuna dan cakalang.
Taman
laut Banda memiliki 350 spesies biota laut, termasuk berbagai jenis kerang
purba yang saat ini hampir punah. Keindahan taman laut yang di dalamnya
terdapat berbagai macam ikan, akan semakin memanjakan para penyelam.
Jasa
pelayanan guide dapat membantu wisatawan untuk menggunakan alat-alat pancing,
sekaligus menjelaskan proses penangkapan ikan cakalang yang dilakukan oleh
nelayan.
Di
Pulau Banda terdapat banyak toko yang menjual berbagai souvenir, seperti
miniatur kapal dalam botol, anyaman bambu alat memetik pala dan benda-benda
replika peninggalan Belanda dan Portugis. Terdapat pula beberapa guest house
yang disewakan untuk menginap.
Sensasi Bawah Laut Banda.
Kepulauan
Banda bukan saja dikenal memiliki kota tua abad XVIII dan XIX yang masih
terawat baik serta banyak peninggalan sejarah seperti benteng kolonial dan
rumah pejuang Indonesia yang pernah dibuang ke daerah itu seperti Mohammad
Hatta dan Sutan Sjahril, tetapi Banda juga dikenal sebagai tempat yang memiliki
banyak obyek wisata bawah laut yang menakjubkan. Bukan saja di Indonesia,
tetapi juga dunia internasional.
Kepulauan yang berada di tengah-tengah luasnya
laut terdalam di Indonesia itu tak lagi asing bagi penggemar wisata bahari,
terutama mereka yang hobi diving dan snorkeling. Daya tarik utama kepulauan ini
adalah keindahan taman laut beserta keanekaragaman fauna dan flora yang hidup
didalamnya.
Kepulauan Banda berada di tepian palung paling
dalam di Indonesia yakni laut Banda. Di sekitar pulau Manuk misalnya, kedalaman
airnya mencapai 6.500 meter. Panorama taman laut di kawasan ini tak usah
diragukan lagi keindahannya. Hampir setiap pulau di gugusan kepulauan Banda
dikelilingi taman laut yang kaya dengan koral warna-warni dan beragam jenis
ikan seperti di sekitar pulau Naira, pulau Gunung Api, pulau Lonthor, pulau Ai,
pulau Sjahrir dan pulau Hatta.
Taman laut Banda yang pernah digelar ivent
diving internasional pada tahun 1991 dan 1995, masih terdapat ikan Napoleon
yang kini termasuk jenis ikan paling langka di dunia. Mandarin Fish yang juga
paling dicari penyelam internasional karena keindahan sisiknya, dapat dijumpai
dengan mudah di laut Banda. Menurut Des Alwi, adanya ikan Napoleon menandakan
kualtas air di laut Banda masih baik sekali.
“Ikan Napoleon nyaris habis di mana-mana karena
diburu atau karena laut yang kotor. Di Banda, masih mudah kita jumpai ikan
Napoleon, ada juga ikan Mandarin dan jenis ikan lainnya. Ini membuktikan kalau
laut kami serta karang-karangnya masih bagus,” ujarnya bangga.
Menurut Des Alwi, kedalaman laut Banda membuat
microbiologi yang hidup di laut ini sangat berbeda dengan kehidupan
microbiologi di laut lainnya di Indonesia. Microbiologi di laut Banda menjadi
nutrisi utama pembentuk karang dan biota laut lainnya. Karena itu pula,
kehidupan dan pertumbuhan koral di salah satu lokasi diving yang pernah
dihancurkan oleh lahar Gunung Api Banda yang meletus tahun 1989 misalnya, kini
tumbuh dengan sangat cepat sekali, mematahkan rasionalisasi para ahli.“Kalau teorinya, setelah hancur oleh lahar
gunung api maka karang akan tumbuh lagi sekitar 75 tahun setelahnya, tetapi di
Banda berbeda. Baru sekitar sepuluh tahun sudah tumbuh karang-karang berbagai
jenis dan tumbuhnya begitu rapat,” katanya.
Peta Laut Banda
Komentar
Posting Komentar